Kisah Pertemuan dan Penyesalanku (pada seorang kakek)

Kakek itu dan isterinya

Tiba-tiba saja malam ini aku teringat seseorang yang membuatku resah.. dan ingin menuliskan tentangnya.  Tentang pertemuan dan penyesalanku kepada seorang kakek.

Tahun 2017..... Aku menjadi relawan sosial di YASA Malang dan kebetulan sedang mencari orang tua yang harus dibantu dalam progam YASA. Dimana mereka hidup kekurangan dan sudah tidak punya keluarga. Sampai aku bertemu dengan Kakek yang tinggal di Jalan Kerto.

Pertama bertemu..
Beliau begitu senang dan sangat hangat. Lalu mengenalkan isterinya yang saat itu berbaring di kasur. 
Bertahun-tahun, isteriku lumpuh. Jadi Aku yang merawatnya”. Kata kakek itu. Hatiku begitu tersentuh. Isteri kakek itu bahkan tidak bisa membalikan badannya sendiri, hanya berbaring di kamar, lumpuh total. Bahkan, mereka tidak punya anak atau keluarga yang mengurusnya. Melihat kondisi rumahnya juga memprihatinkan. Kamarnya redup. Dari tetangga sekitar yang aku dengar, kakek itu tiap hari harus "meminta makan", untuk beliau juga isterinya.

Sebelum pulang.. aku sedikit memberi untuk kakek itu.. dan kakek itu terlihat sangat senang.

Lalu kakek itu memaksaku untuk ikut kerumah saudaranya, yang tidak jauh dari sana. Aku menolak, karena tidak enak, tapi beliau tetap memaksa. Lalu aku turuti.

“Lihat ini.. dia bukan siapa-siapa tapi mau ngasih”. Kata beliau ke saudaranya. 

Oh aku tau. Beliau melakukan ini karena ingin menunjukan bahwa seharusnya kalian sebagai keluarga mau lebih peduli. Nampaknya ada masalah antara beliau dan keluarga. Namun aku tidak mau ikut campur lebih dalam. Sejak saat itu, beliau menganggap aku seperti cucunya. Bahkan sebelum pulang, aku diminta pamit dg isterinya dan mencium isterinya.

Kursi roda..
Permintaan kakek untuk diberikan kursi roda. Kata beliau, “Kasihan isteriku. Aku ingin mengajaknya berjemur. Udah bertahun dikamar yang gelap”. Aku menyampaikan ke YASA, dan alhamdulillah dikabulkan.

Namun ada yang mengganjal..

Lama aku tidak mengunjungi kakek itu karena kesibukan di kampus. Hampir setiap hari ada chat yang masuk dari temanku yang mengantar catering ke rumah beliau.

“Lantip.. dicariin mbah….” Begitulah. Hingga pada suata saat, ada telfon dan..
“Lantip, mbah mau ngomong sama kamu”.
“Halo.. kenapa mbah?”
“boleh minta 100 ribu?”
“Maksudnya?” Jujur aku kaget pada waktu itu.
“minta 100 ribu untuk bayar listrik”. 

Pada saat itu, aku sangat kecewa. Sungguh kecewa. Apasih maksud mbah ini. Kok minta uang ke aku. Padahal aku juga udah menganggap beliau seperti kakek sendiri. Kenapa kok jadi begini. Pokoknya aku gak mau ketemu sama mbah lagi. Itulah yang terlintas dalam benakku.

Lama berpikir…
Namun, setelah sekian lama berlalu. Aku berpikir dan berpikir. Ya Allah… aku jahat. Tidak seharunya aku berpikir begitu. Barangkali memang pada waktu itu, mbahnya sangat membutuhkan, dan tidak ada orang yang membantu. Lagi pula, bila aku punya uang saat itu, harusnya aku bisa membantu apa salahnya?! Ya Allah.. aku hanya ngerasa kecewa, jangan2 mbah itu gak tulus. Tapi aku salah… dan menyesal. Ditambah saat isteri kakek telah meninggal. Bahkan Aku juga tidak pergi untuk takziyah.

Akhirnya, aku memutuskan untuk silaturahmi lagi ke kakek itu. Aku masih ingat waktu itu setelah kuliah. Aku pergi ke suatu Toko untuk membeli beberapa makanan. Aku membayangkan mungkin mbahnya akan senang.

Tapi.. saat aku mengunjungi rumah beliau. Ternyata sudah dibongkar, aku cari-cari kakek itu tidak ketemu. Hingga salah satu tetangga bilang, “mbak… mbahnya udah ga tinggal disini”. Aku sangat sedih waktu itu. Akhirnya Aku pulang membawa sekantong makanan yang harusnya aku berikan kepada mbahnya.

Itulah, kisah penyesalan yang aku alami. Aku kembali mengingat perkataan seseorang:

“Jika kita bisa membantu seorang, bantulah segera. Karena tidak semua orang diberi kesempatan untuk berbuat baik. Jadi jangan sia-siakan”

Allah telah memberi kesempatan untuk aku bisa berbuat baik, tapi karena ego yang tinggi, aku membuang kesempatan itu. Padahal Allah mencintai hambaNya yang berbuat baik dan pasti sempurna balasannya. Semoga ini menjadi pelajaran yang berharga untuk diriku sendiri.

💦💦
"Barangsiapa berbuat kebaikan mendaat balasan sepuluh kali lipat amalnya" (Q.S. Al An'am ayat 160)

"Barangsiapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hambaNya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya" (HR. Muslim).

Lantip Titik Sarici
Pekalongan, 8 Oktober 2021

Comments

Popular posts from this blog

Sekilas.. Ilmu dan Teknologi Pangan

Penjual Tape Termahal Keliling Malang

Organisasi itu nomer satu, tapi kuliah yang utama !