Ternyata : Aku Over Sensitif

Sudah lama saya tidak menulis.. benar-benar sudah lamaaa…. Dan tiba-tiba saya ingin menulis ini di blog saya.. Semoga maksud saya menulis ini dapat kamu pahami dengan baik yaa…hehe.

Saya ingin bercerita tentang apa yang baru saya temukan pada diri sendiri.

Awalnya saya menganggap bahwa saya ini aneh, kenapa saya gampang tidak fokus. Pikiran saya gampang  merasa lelah saat ingin melakukan sesuatu. Padahal saya tidak habis bekerja yang menguras pikiran. Terlebih, perasaan saya kacau. Tiba-tiba sedih, badmood, dan kesel. Sempat saya merasa, ah apa mungkin saya ini harus diruqyah. Kayanya saya kena gangguan jin deh. Dan saya juga udah pernah ruqyah, dan hasilnya fine kok hehe.

Lalu, setelah saya berkonsultasi..

Ternyata, saya ini termasuk orang dengan “OVER SENSITIF”. Saya cenderung memiliki perasaan yang dominan dari logika. Jika dipresentasikan, 80% perasaan : 20% logika. Wah itu sih parah..

Jadi, apapun yang saya dapatkan di depan mata, selalu saya bawa ke perasaan. Even itu masalah pekerjaan dan hal-hal sepele.

Padahal saya sudah tau, setiap melakukan tes, memang hasilnya saya ini tipe orang yang lebih menggunakan perasaan daripada logika. Tapi selama ini saya tidak “ngeh” , bahwa itu berdampak cukup besar. Terlebih lagi, saya cukup sulit mengontrol perasaan sendiri.

Memang, apa aja si dampaknya pada diri saya ??

πŸ‘‰Mudah stress

Saya pernah tes STIFIN, dan hasilnya saya ini tipe Intuiting Extrovert. Dan disana memang dijelasan orang IE itu memang gampang stress. Dan itu yang saya rasakan. Dampak dari orang yang sensitif itu mudah stress. Karena kita selalu memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak kita pikirkan (hal sepele). Misalnya, saya itu kesel banget kalo liat orang yang jorok, udah jelas ada sampah berserakan tapi gak dibersihin sama orang itu. Terus, itu slalu kupikirkan. Ih kok bisa ya ada orang kaya gitu.. dan itu bisa mempengaruhi moodku seharian. Atau jika saya melakukan sesuatu, tapi hasilnya tidak sesuai ekspektasi itu juga bisa mengacaukan perasaan.

πŸ‘‰Cepat lelah dan menyalahkan diri sendiri

Cepat lelah karena terus-menerus memikirkan hal-hal yang tidak penting. Hal-hal itu saya “rasani” sampai kadang-kadang membuat kepala pening. Dampaknya, jika itu terjadi maka saya menjadi Susah fokus dan susah konsentrasi. Makanya saat saya ingin melakukan pekerjaan, jadi gak bisa mikir. Karena otak kita udah capek duluan mikirin sesuatu yang sebenarnya kita bisa memilih untuk melupakannya. Ditambah sisa0sisa menyalahkan diri sendiri. Beneran gak tau kenapa ya, orang-orang kaya gini suka menyalahkan diri sendiri juga.

πŸ‘‰Pekerjaan penting tertunda

Karena udah capek duluan, gak fokus makanya udah gak bisa melanjutkan pekerjaan dengan baik.  Jadi tidak bisa berpikir dengan jernih. Maka ujungnya, ya meninggalkan pekerjaan itu dan mencari sesuatu yang dapat mengembalikan mood lagi.  Memang sih, jika kita terlalu banyak berpikir, maka jadi minim tindakan. Yah gak si?

Itu sih beberapa dampak akibat sensitif over. Mungkin masih banyak lagi… Memang sih, sensitif overitu bisa karena faktor genetik. Tapi harus diketahui, bahwa sesuatu yang tidak seimbang akan berdampak buruk lho...

Maka, sebenarnya kita isa mengontrol sensitif over itu. Kita bisa belajar untuk membalance Perasaan dan Logika. Kita bisa memfilter setiap hal yang terjadi pada diri kita..

Dan kita punya pilihan untuk memikirkan atau membuang semua itu. Hanya saja memang harus belajar lagi untuk mengolah perasaan.

Dan saat ini saya juga sedang belajar mengontrol perasaan, belajar lebih berpikir logis, dan menyeimbangkan antara perasaan dan logika.

Lalu gimana cara saya belajar…?
InsyaAllah akan saya share di pertemuan selanjutnya yaaaa
Eh atau teman-teman ada yang pernah melewati ini, bisa juga sharing dengan saya yaaa. Thank youuu

Semoga bisa bermanfaat
Sehat selaluuu ya kaliaan :)

πŸ’œπŸ’œπŸ’œ

LATISA
Malang, 15 November 2020

 


Comments

Popular posts from this blog

Sekilas.. Ilmu dan Teknologi Pangan

Organisasi itu nomer satu, tapi kuliah yang utama !

Penjual Tape Termahal Keliling Malang