Akhir masa kecil tanpa orang tua

Kisah Kecil mengulik rindu..atau, pilu?

Masa kecil..
Bagaimana masa kecilmu? Bahagia? konyol? atau kamu tidak ingin mengulasnya?
Atau justru kamu ingin kembali ke masa kecilmu?
Apapun itu, yang pasti setiap kita pasti punya cerita masa kecil..
Dan aku yakin, siapa-kita-sekarang pasti ada benang merah dengan masa kecil kita.

Pun denganku..
Aku dulu, dirawat oleh 2 orang yang sangat berbeda karakternya.
Pertama oleh orangtua, kedua oleh Mbak. Sejak kecil (sebelum TK) aku tinggal bersama Mbak dan Mas. Mas ku dulu jarang sekali dirumah, dan mbak ku masih SMA namun ia dipaksa untuk merawatku.

Sedari kecil, kusudah biasa tidur sendiri. Bisa dibilang, aku sosok yang kurang teredukasi (tentang kehidupan) karena memang jauh dengan orangtua. Jadi, segala fenomena yang aku alami, aku belajar sendiri, mengamati lalu menyimpulkan sendiri.

Kadang sangat sedih rasanya, 
Kisah yang masih ku ingat sampai sekarang, ketika musim hujan dan semua temanku dibawakan payung oleh ibunya.. Dan aku juga (dititipkan) payung. Walau sedih, tapi aku dulu tidak pernah mengeluh sama sekali.


Masa kecil tidak bersama orangtua, memang rasanya sangat menyedihkan. Hingga aku punya tekad ketika punya anak nanti, ingin menemani anakku dan menjawab setiap pertanyaan yang ia risaukan. Apapun itu, itu janjiku.

Aku kelihatan menyedihkan? Padahal samasekali TIDAK.

[Semangat mencari ilmu]
Aku dulu, sangat semangat mengejar ilmu.
Pernah merasa tidak puas dengan ilmu ngajiku, sampai-sampai harus mencari tempat ngaji yang lain. Walaupun itu diluar dukuh. Dan, aku seorang diri menggenjot sepeda malam-malam demi memenuhi kehausan akan ilmu..

Pernah juga, aku nekat berangkat untuk sholat Lailatul Qadr, jam 12 Malam, mengayuh sepeda mencari masjid yang ada jamaah sholat lailatul qadr.

Dan banyak kisah perjuangan lainnya.. yang ketika dipikir ulang "kok bisa yang aku ngelakuin hal seperti itu?"

Mbaku..
Walaupun galak, tapi berkat dialah aku bisa membaca, menulis, belajar ngaji, mencuci dan segala macamnya. Ada kisah lucu katanya,

"Dulu kamu itu kalo diajar itung-itungan ga bisa-bisa, terus tak marahin, kamu pasti nangis. Tapi habis nangis, pasti langsung bisa ngerjain".

Aku tinggal di lingkungan Desa, yang mungkin mayoritas masyarakatnya tertinggal dengan Kota. Yang dipikirkan hanya, sekolah lulusan SMP itu sudah cukup, atau sebuah pilihan Dibelikan HP apa lanjut sekolah. Nyatanya mereka lebih memilih yang pertama.

Tapi entah kenapa,
Sedari kecil aku tidak pernah merasa puas.
Slalu ingin mencari ilmu ditempat yang jauh dan berbeda dari yang lainnya.
Ketika sebagian temanku sekolah di A, maka aku harus sekolah di B.
Karena aku berpikiran, untuk menjadi orang sukses aku harus bisa berbeda dari yang lain.

Dan aku harus berjuang.
Alhamdulillah, walaupun aku tinggal di desa, tapi aku punya cita-cita tinggi untuk belajar.
Aku menyebutnya sebagai Kasih Sayang Allah padaku. Bagaimana tidak?
Orangtuaku bukanlah sosok ambisius dengan akademik, mungkin kalau aku mau nikah saat lulus SMA, orangtuaku mengizinkan. Tapi bagaimana bisa dengan lingkungan yang seperti itu, aku bisa punya tekad yang tinggi? Tidak lain itu (pasti) karena Kasih Sayang Allah.

Dengan segala problema, kesedihan, kegembiraan atau kisah-kisah lain dimasa kecil, Allah ingin membentuk kita menjadi sosok seperti yang Dia harapkan ketika kita dewasa.

Bagi kalian yang selalu ditemani orangtua saat kecil, beruntunglah kalian.. berterima kasihlah kepada orangtua kalian, dan jangan buat mereka bersedih!

Bagi kalian (aku) yang semasa kecil tidak bersama orangtua, 
Tolong jangan jadikan itu sebagai kambing hitam atas Dirimu yang sekarang.
"Ah aku seperti ini.. karena orang tua tidak pernah mengajarkan.. karena mereka.."

Kalian Salah!
Itu semua tergantung bagaimana kita sebagai pemain utama dalam kehidupan ini. Kita mau jadi apa, berperan sebagai apa, kita sendiri yang menentukan..

Akhir masa kecil tanpa orangtua?
Bagiku tak mengapa, karena do'a mereka slalu menggema untuk anaknya.

Maka, sekali-kali Aku memang perlu mengingat masa laluku.
Agar aku tak lupa, bahwa ada sosok orang-orang hebat yang senantiasa mendukungku.
-Keluarga-


Malang, 22/01/2018


Comments

Popular posts from this blog

Penjual Tape Termahal Keliling Malang

Sekilas.. Ilmu dan Teknologi Pangan

Organisasi itu nomer satu, tapi kuliah yang utama !