Organisasi itu nomer satu, tapi kuliah yang utama !
Ketika kalian disuruh milih antara organisasi dan akademik, kalian pilih yang mana? Why did u choose it? Mungkin ada diantara kalian yang pilih akademik. Are u kidding me? Akademiklah.. aku jauh-jauh kuliah kesini, udah bayar mahal pula, jadi aku harus dapet IP yang tinggi biar bisa membanggakan ortu dan bisa ngeanjutin kuliah diluar negeri. Kalau tujuannya mau berorganisasi mendingan masuk parpol ajalah, gak usah kuliah (-_-). Woi biasa aja kali :/
Tapi, tak khayal pula ada yang
pilih Berorganisasi (non-akademik) dengan alasan, nilai itu hanya bisa
menghantarkan kita sampai wawancara aja, selanjutnya pengalaman keorganisasian
kita sangat diperlukan dalam dunia kerja. Dan IPK itu Cuma dijadiin
pertimbangan akhir dari perusahaan. Lagian kemampuan akademik aku biasa2 aja,
jadi ya aku harus nyari hal lain yang bisa mendukung bakat ku. Ah masa sih ? Katanya sih, orang yang merasa bawa organisasi itu segalanya, ialah orang yang suudah FRUSTASI akan nilai akademiknya (haha entahlah).Kurang lebih
seperti itu kah alasan kalian? Atau kalian punya alasan lain? It’s okey kok
hehe.
Sejujurnya buat ane sendiri,
kalau disuruh milih keduanya ane gak bisa milih keduanya. But why??? Bagi ana
“ORGANISASI ITU NOMER SATU, TAPI KULIAH YANG UTAMA”. Nah maka dari itu ane gak
bisa milih salah satu diantara keduanya, tapi ana harus milih keduanya. Jadi
diibaratkan organisasi itu sebagai Soft-skill, sedangkan nilai akademik sebagai
Hard-skill. Keduanya harus seimbang.
Why organisasi?
Ane akui bahwa melalui organisasi
atau kepanitiaan yang tlah ane jalani, bener2 dapat meningkatkan kualitas dari ane
sendiri. Dan emang bener, saat ane mengamati beberapa temen yang aktif
mengikuti organisasi/kepanitiaan, mereka tampil berbeda dibanding dengan saat
sebelumnya. Mereka yang dulunya malu tampil dihadapan umum, sekarang mempunyai
tingkat ke-PD-an yang tinggi, dan cara mereka berbicara juga berbeda. Mungkin yang tadinya kalo ngomong didepan umum cepet banget
kaya kreta, tapi pas giliran berhenti jedanya panjang banget (karna gak
tau apa yang pingin diomongin, hahaa) dan dikit2, “eee.. itu.. apa..” sekarang
jadi lebih lancar dan suaranya pun lebih tegas.
Terus ya, ane juga udah nanya2
temen yang aktif berorganisasi, mereka bilang emang bener mereka dapet ilmu
yang sangat banyak dari sana. Katanya, “emang iyah si capek banget, tapi kalo
kita udah menyelesaikan satu event dengan sukses rasanya itu bahagia, bangga
yang luar biasa”.
Nahh,, seperti itu yang ane
rasain sekarang. Dibandingkan dengan dulu, ane kini bisa dibilang sedikit lebih
PD (sedikit doang yealaa). Jujur, dulu ane pas presentasi kalo ngomong cepet
banget, terus ketahuan groginya :v haha. Tapi alhamdulillah sekarang jadi lebih
calm dan terkontrol. Oh ya dulu juga ane awalnya pemalu banget. Kalo ketemu sama orang baru, slalu ngumpet
dibalik tempurung wkwk tapi sekarang agak berani bergaul dan punya banyak
relasi, yah itu semua karena ane udah biasa ketemu orang2 baru di kepanitiaan
yang ane ikuti.
Tak hanya itu, melalui organisasi ini ane belajar banyak hal dan banyak banget pelajaran berharga yang bisa diambil , dan dapat dipastikan bahwa ane gak akan mendapatkannya jika ane hanya duduk manis disinggahsana kursi perkuliahan (sumpah ane jujur). Salah satunya adalah ane dapat keluarga baru. Disini ane jadi dapet temen2 baru, kenal para mbak dan mas yang keren2 uabizzz. Yes! Becos i love making friendss !!! Terus apa untungnya? Yaa kita bisa sharing tentang perkuliahan, dan kalo ada kesusahan kita bisa minta tolong sama mereka (e.g pinjam laporan kakak tingkat, wkwkw). Pokoknya kenal sama banyak kakak tingkat itu banyak untungnya deh. Jadi dapat dibilang bahwa melalui orgnasisasi dan kepanitiaan dapat membentuk karakter diriku yang berkualitas :)
Kalo kata pak anang si, “Semakin
banyak konflik, semakim membuat kita kreatif untuk menghasilkan solusi. Jadi
semakin membuat mental kita menjadi lebih terasah”. Dimana kita bisa temui
konflik yang semacam itu? Iya.. dengan berorganisasi.
Jujur ya, kalau di awal semester
ane sih masih ikut nothing. Istilahnya
masih jadi maba kupu2 (cupu banget, ga kenal dunia luar, pokokny lebih berorientasi
ke akademik). Yah kegiatannya Cuma gitu aja, kuliah, pulang kos, ngerjain laporan sampe larut malam, and so
on. Waktu ane Cuma abis buat ngerjan laporan aja. Nah lalu.... ane mulai sadar.
Kalau ane tiap hari kayak gini, dapat dipastikan ane gak bakal dapat apa2. Ane gak mau, saat ane lulus lalu ditanya “eh, kamu
kuliah ngapain aja? Ikut kegiatan apa aja? Eh pernah ikut aksi ga? Tau gak si
masalah2 yang ada di kampusmu? ” terus ane Cuma bisa jawab, haduh apa ya.. gak
tau, aku tiap hari Cuma ngerjain laporan. Lalu orang itu bilang “bodoh lo! Udah
bayar kulah mahal2, tapi pengalaman lu cetek banget. Ah payah!” Dan lalu anehanya
bisa menyesali karena udah gak bisa ngulang waktu. I WON’T!!!
Mulai saat itu, ana mulai merubah
tujuan hidupku. Iya, bahwa tujuan ane kuliah itu gak hanya sekedar dapat IP tinggi, yang penting
dari itu adalah...Belajar. Iya belajar
segala hal yang belum ane mengerti. Dan asal kalian tau ya,, yang namaya belajar itu gak hanya melulu
dibangku kuliah. Iyap.. kalian berorganisasi ataupun mengikut kepanitian itu
juga proses dari belajar. Belajar paan? Banyak lah, kaya belajar time
management, belajar mengendalikan emosi, belajar memanage orang, belajar
menghandle suatu acara dengan sukses, belejar berkoordinasi, dan masih banyak
lain. Dan itu bener2 bisa memperluas pengetahuanmu rek!! Cobain dehh..
Oh ya, melalui organisasi ini
juga sangat diperlukan saat kita melakukan wawancara kerja. Iya, karena
biasanya kalo wawancara yang ditanya adalah pengalaman apa saja kita punya
selama kuliah. Mereka juga mencari seseorang yang tidak hanya punya nilai
akademik, diluar dari itu yang lebih penting adalah pengalaman yang kita punya.
Karena semakin banyak pengalaman, semakin banyak masalah yang kita hadapi,
semakin bervariasi pula masalah yang bisa kita atasi dan solusi yang kita
tawarkan . Nah diantaranya lewat
pengalaman yang kita miliki dapat dilihat kita itu tipe orang seperti apa. Mereka juga ingin mencari pekerja yang multi talent dan bisa
menyelesaikan masalah dengan baik.
Duhh, pasti kalian udah ngejudge
gini “mbaknya ini pasti aktivis ya? Dari tadi ngomongin organisasi mulu deh”.
Kagak juga. Aku mah apa atu, Cuma berusaha mengisi kekosongan aja, hehe. Biasa
aja. Mahasiswa cupu, yang ingin slalu menjadi orang yang bermanfaat.
Jangan Lupakan Akademikmu!
Wisudawan terbaik, dan ayah yang hebat! |
Namun biasanya jika sesorang
sudah bergelayut didunia keorganisasian, mereka jadi keasyikan dan akhirnya
melalaikan tugas perkuliahan. Padahal belajar adalah kewajiban kita yang telah
di amanahi dari ortu kita. Jadi, sesibuk apapun kita, kita gak boleh lupakan
belajar. Karena percuma juga kita aktif diluar, tapi ilmu yang sedang kita
tempuh Zonk. Toh bukanya kita disuruh
mencari ilmu sampai kenegri china? Nah jadi, belajar juga penting. Ingat saat
kita daftar SNMPTN/SBM/UM yang kalian tulis adalah prodi yang kalian ingin
masuki. Jadi ingat tujuan awal kalian masuk kuliah adalah ingin memperdalam
ilmu yang sedang kalian kerjakan sekarang.
Seperti yang ane bilang tadi, organisasi itu nomer satu tapi kuliah itu
yang utama. Jadi keduanya harus seimbang. Jangan sampai kita melalaikan satu
diantara keduanya, yaaa. Bagaimana
menyeimbangkannya? Management waktu berperan penting :)
Tapi banyak kok diantara temen
ane yang aktif di organisasi, tapi nilai akademiknya tetep bagus (gue bilang
temenku ya, bukan gue, kalo gue mah standar aja hahaa) . Apa rahasianya???
Nantikan artikel ane selanjutnya (critanya biar pada penasaran, hehe)..
SEORANG AKTIVITIS YANG PUNYA
MASALAH DENGAN NILAI AKADEMIS, BERATI ADA YANG SALAH DENGAN MANAGEMEN WAKTUKNYA
(hikzz merasa tertampar!)
EVERY PEOPLE HAS DIFFERENT WAY TO BE SUCCESS
Yang perlu digarisbawahi adalah
setiap orang punya prinsip yang berbeda. Ada yang berprinsip dalam hidup,
kuliah itu nomer satu jadi jangan campur adukan dengan kegiatan lain.
Ada juga yang berargumen, softskill itu lebih
dibutuhkan dalam hidup ini, kuliah bukan prioritas utama. So, mana yang bener
ya??? Hmm GAK ADA YANG SALAH ATAU BENER, yes Because EVERY PEOPLE HAS DIFFERENT
WAY TO BE SUCCESS.
Coba deh kita perhatiin, ada kan orang yang
kemampuan akademinya standar aja malah dia jadi orang sukses, conohnya Bill
Gates. Terus ada pula oran yang sukses karena kegeniusannya, who’s that? Yap BJ
Habibi for example. Nah kenapa bisa begitu? Yah karena mereka memegang teguh
prinsip mereka. Mereka berkomitmen dg prinsip mereka, dan mereka mau USAHA
KERAS tentunya. So, kalo kita percaya nilai akademik itu lebih penting dari
apapun, maka pegang teguh prinsip itu. Kalo kita percaya, non-akademik lebih
dibutuhkan untuk mencapai sukses, so pegang teguh prinsip itu. Jangan ikut2an
orang lain, karena setiap orang punya prinsip yang berbeda, jangan menjudge
bahwa prinsip kita yang paling bener dan yang
lain salahh, oh NO!. Jadi yang penting adalah kita punya komitmen
terhadap prinsip yang kita pegang. Yokkk kita cari jalan sukses kita sendiri,
kita gali kemampuan kita, kita bongkar bakat kita, dan kita gebrakk kualitas
diri kita. Back, to the back. KOMITMEN terhadap prinsip kita, okey ;)
NICE (Y)
ReplyDeleteokee anderson semangats yaa
Deleteuhuuuy~ jazakillah khair mbak. Alhamdulillah dapat pencerahan :)
ReplyDeletealhamdulillah ya.. semangat kak :)
Delete